Powered By Blogger

Sabtu, 22 Mei 2010

SITE MUSEUM BENTENG PUTRI HIJAU

Pada tanggal 28 April 2010 sekitar pukul 15.00 WIB, saya dan teman-teman mengunjunngi salah satu situs museum (site museum) yang berada di Medan Sumatera Utara yakni Benteng Putri Hijau, dimana site museum ini terletak di kecamatan Namu Raambe, Kabupaten DeliSerdang, Sumatera Utara.

Untuk menempuh Site Museum tersebut saya menggunakan kendaraan sepeda motor dan dibutuhkan waktu lebih kurang 1 jam dari UNIMED, perajalanan ke site museum tersebut sangatlah jauh, dan ketika sampai di daerah DeliTua saat mendekati site museum tersebut jalan yang saya tempuh sangatlah diluar dugaan saya, dimana jalan tersebut bebatuan, masi banyak rumput, sawah dan sangat terjal. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana cara orang-orang yang ingin mengunjungi site museum tersebut dengan angkutan umum, pasti sangat sulit.

Saat sampai di Benteng Putri Hijau saya hanya melihat hamparan sawah persis suasana di pedesaan, kami menjumpai bapak-bapak yang sedang duduk di beranda rumahnya, bapak tersebut merupakan penjaga dari Benteng Putri Hijau, kami meminta izin kepada beliau untuk melihat-lihat daerah tersebut.

Saya melihat daerah sekeliling, dimana terdapat tebing-tebing yang merupakan benteng tujan saya, benteng tersebut merupakan kombinasi antara pemilihan topografi tanah yang dipadu kreasi manusia juga untuk menghalau serangan musuh. Benteng ini memiliki setinggi 30 kaki atau 7-8 meter yang diperkuat dengan ranjau buatan seperti patok-patok bambu yang diruncingkan.

Kemudian kami memasuki daerah pemandian putri hujau dimana banyak pengunjung saat itu, saat memasuki daerah pemandian tersebut saya dijemput oleh dupa, kemudian ada dupa yang besar dimana saya mengamati pengunjung melakukan suatu tindakan meletakkan buah-buahan di dekat dupa tersebut, kemudian mereka melakukan gerakan seperti layaknya orang tionghoa sembahyang, ada juga yang mandi dipemandian putrihijau, dimana pemandian tersebut dipercayai apabila mengucapkan nazar akan dikabulkan.

Tetapi yang saya pertanyakan Benteng Putri Hijau ini merupakan peninggalan Etnis Melayu, tetapi mengapa banytak dupa yang merupakan kepercayaan Budha.

Situs ini merupakan salah satu kekayaan sejarah yang dimiliki Sumatera Utara, sebaiknya dilakukan penyelamatan terhadap situs ini, baik museum maupun jalan untuk mempermudah pencapaian pengunjungan museum ini.