Powered By Blogger

Rabu, 23 November 2011

TEORI KONFLIK

LEWIS A COSER

Coser mengembangkan persfektif konflik karya ahli sosiologi jerman George Simmel. Konflik dapat merupakan proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur sosial. Konflik adapat menempatkan dan menjaga garis batas antara dua atau lebih kelompok. Konflik dengan kelompok lain dapat memperkuat kembali identitas kelompok dan melindunginya agar tidak lebur ke dalam dunia sosial sekelilingnya.

Seluruh fungsi positif konflik tersebut dapat dilihat dalam ilustrasi suatu kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.

Contoh:

Pengesahan pemisahan gereja kaum tradisional (yang mempertahankan praktek-praktek ajaran katolik pra-Konsili Vatican II) dan gereja Anglo-Katolik (yang berpisah dengan gereja Episcopal mengenai masalah pentahbisan waita). Perang yang terjadi bertahun-tahun yang terjadi di Timur Tengah telah memperkuat identitas kelompok Negara Arab dan Israel

Menurut coser konflik terbagi dua, yaitu:

1. Konflik realistis, berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan dan dari perkiraan kemungkinan keuntungan para partisipan, dan yang ditujukan pada obyekyang dianggap mengecewakan. Misalnya para keryawan yang mogok kerja agar tuntutan mereka berupa kenaikan gaji dipenuhi

2. Konflik Non-realistis, konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan yang antagonis, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak. Coser menjelaskan dalam masyarakat maju melakukan pengkambing hitaman sebagai pengganti ketidak mampuan kelompok yang seharusnya menjadi lawan mereka.

RALF DAHENDORF

Teori konflik dahendorf merupakan separuh penerimaan, separuh penolakan, serta modifikasi teori sosiologi Karl Marx. Karl Marx berpendapat bahwa pemilikan dan kontrol sarana-sarana juga bertugas sebagai pengontrol apalagi pada abad kesembilan belass. Bentuk penolakan tersebut ia tunjujjan dengan memaparkan perubaha yang terjadi di masyarakatb industri semenjak abad kesembilan belas, diantaranya:

1. Dekomposisi modal

2. Dekomposisi tenaga kerja

3. Timbulnya kelasmenengah baru

Contoh:

Kasus kelompok minoritas yang pada tahun 1960-an kesadarannya telah memuncak, antara lain termasuk kelompk-kelompok kulit hitam, wanita, suku indian dan Chicanos. Kelompk wanita sebelum tahun 1960-an merupakan kelompok semu yang ditolak oleh kekuasaan di sebagian besar struktur sosial dimana mereka berpartisipasi. Pada pertengahan tahun 1960-an muncul kesadaran kaum wanita untuk menyamakan derajatnya dengan kaum laki-laki.

GERHARD E. LENSKI

Teori lenski merupakan penyatuan teori konflik dan fungsionalisme kedalam suatu kesatuan dalam kerangka evolusioner. Dari konflik radikal lenski memperoleh postulat hakikat masyarakat, penggunaan paksaan dalam sistem stratifikasi dan tingkat dimana konflik sosial melahirkan perbedaan. Dari fungsionalisme konservatif lenski mengambil pandangan mengenai hakikat manusia serta keharusan tentang adanya perbedaan. Lenski mencoba menyatukanaspek-aspek posisi konservatif dan radikal tentan bagaimana hak serta privilse diperoleh, serta peranan Negara dalam stratifikasi ( Margaret M. Poloma 2007:164).

“Power and Privilege” adalah studi yang dikemukakakn oleh lenski tentang sistem distribusi dari totalitas masyarakat dimana lenski menjawab hubungan sebab-akibat (kurvalinear) antara teknologi dan struktur sosial yang dihasilkan serta kekuatan sistem pelapisasan yang ada.

Contoh:

1. Masyarakat primitiv (berburu dan meramu)

Lapisan ekonomi sedikir karena kurangnya surplus, masyarakat tersebut memiliki sistem terbuka berdasarkab prestise personal, sehingga konflik dan paksaan sangat minim

2. Masyarakat mulai berkembang (masyarakat agraris)

Tingkat teknologi lebih tinggi dan strukrur lebih kompleks, maka surplus barang-barang ekonomi akan jatuh ke tangan para pemenang persaingan. Sehingga sistem pelapisan konflik dan paksaan, baik di dalam maupun diantara masyarakat memainkan peranan penting.

3. Masyarakat industri

Susunan atau stratifikasi sudah kompleks, kurang kaku, perbedaan sosialnya menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar